Rangka sangatlah penting bagi makhluk hidup, dengan adanya sistem rangka maka tubuh makhluk hidup bisa tegak berdiri, menunjang atau menyokong organ tubuh dan lain sebagainya.
Fungsi Rangka
Ø Menegakkan tubuh
Ø Menunjang atau menyokong organ-organ tubuh
Ø Melindungi organ-organ tubuh
Ø Pembentukan butir darah merah
Jenis Tulang
Terdapat 2 jenis tulang, yaitu sejati dan tulang rawan. Seluruh rangka Elasmobranchii terdiri dari tulang rawan, sedangkan Osteischthyes terdiri dari tualang sejati. Tulang Osteichthyes awalnya terbentuk dari tulang rawan, kemudian materinya menjadi tulang sejati dalam bentuk khusus melalui proses osifikasi.
Bentuk Tubuh Ikan
Pada umumnya ikan berbentuk bilateral simetris, namun ada juga ikan yang berbentu non bilateral simetris, contohnya ikan ilat-ilat.
Rangka pada ikan yang dibedakan berdasarkan letak dibagi menjadi 4 :
1. Rangka Eksternal
2. Rangka Membranous
3. Rangka Axial
4. Rangka Appendicular
Berikut penjelasannya :
1. Rangka Eksternal adalah rangka yang terdapat pada kulit seperti sisik, jari-jari sirip, drivat sisik yang terdapat pada kulit ikan bertulang sejati, jari-jari sirip ikan bertulang rawan, jaringan penghubung kulit, otot, tulang, dan cartilago.
2. Rangka Membranous terdiri dari:
- Perineural
- Perinerium
- Perichondrium
- Periosteum
- Perimysium (menyeliputi otot)
- Peritoneum (menutupi organ tubuh)
- Pericardium (menutupi jantung)
- Tendons
- Mesenterium
3. Rangka Axial adalah rangka yang sejajar dengan sumbu axial, yang meliputi:
1) Tengkorak
2) Tulang belakang
3) Tulang rusuk
4) Tulang intermuscular
Berikut penjelasannya:
1) Tengkorak
Pada dasarnya perkembangan embrionik tengkorak ikan berasal dari 3 sumber, yaitu :
1. Chondrocranium (neorocranium) : pembungkus otak yg pada mulanya berasal dari tulang rawan diganti menjadi tulang sejati
2. Dermocranium : tulang tengkorak yang asalnya di buat dari sisik yang berfusi dalam dermis. Kemudian bersatu dengan chondrocranium sebagai bahan dari tengkorak
3. Splanchnocranium : tulang tengkorak yg berasal dr rangka visceral dan kebanyakan kelak menjadi tulang pipih pada tengkorak.
Tengkorak Ikan Elasmobranchii
Pada ikan elasmobranchi mempunyai tengkorak yang dibentuk dari rangka rawan hingga batas bagian-bagiannyatidak nyata. Sebaliknya , ikan teleostei mempunyai rangka yang sudah terossifikasi dengan baik hingga batas bagian-bagiannya muudah terlihat.
Ikan elasmobranchii, tulang tengkorak terdiri dari chondrocranium yang terdiri dari neurocranium sebagai pelindung otak dan dua pasang kasul sensory (telinga dan mata), dan branchicranium atau lengkung visceral yang dasarnya berjumlah delapan berikut drivat-drivatnya, yaitu : rahang atas (pterygoquadrate) dan rang bawah (rawan Mackel atau mandibular) yang masing-masing merupakan modifikasi lengkung visceral ke-dua; tulang hyoid, yang diduga merupakan modifikasi lengkung visceral ke-tiga, terletak di sebelah belakang rahang bawah; lengkung visceral IV sampai VIII yang menjadi lengkung insang I s/d V. Lengkung visceral I telah hilang dan berubah menjadi rawan labial (gambar 27).
Tengkorak Ikan Teleostei
Pada ikan teleostei, setelah kulit dan otot yang melekat dibuka maka akan terlihat neurocranium dan branchiocranium, yang terdiri dari:
a) Tulang supra-occipital, terletak kira-kira sebelah atas foramen magnum atau lubang syaraf medula oblongata yang berhubungan dengan vertebra.
b) Tulang parietal, merupakan atap tengkorak yang paling posterior terletak di anterior tulang supra-occipital.
c) Tulang frontal, di anterior tulang parietal di atas mata sampai bagian atas anterior mata.
d) Pre-frontal, tulang kecil di anterior tulang frontal.
e) Tulang nasal, terletak di anterior tulang frontal di antara kedua lubang hidung (nares).
f) Tulang rahang atas, terdiri dari tulag-tulang pre-maxilla (bibir atas) di aterior tulang nasal; maxilla, terletak di sebelah belakang pre-maxilla.
g) Tulang rahang bawah, terdiri dari tlang-tulang dentary atau tulang rahang bawah bagian anterior; articular, di sebelah posterior tulang dentary; dan angular, tulang kecil di bawah tulang articular.
h) Tulang qudrate, posterio-dorsal tulang articular, berpasangan.
i) Tulang pteygoid, bagian tulang pipi, terletak di antara tulang Qudrate dan maxilla, di bawah mata.
j) Tulang metapterygoid, di posterior tulang pterygoid dan di anterior tulang quadrate.
k) Lachrymal, besar, terletak anterior-ventral rongga mata di antara tulang maxilla dan tulang nasai.
l) Circum orbital, merupakan tulang rongga mata sebelah ventral.
m) Tulang pro-otic, tulang kapsul telinga terletak di posterior circum orbital.
n) Tulang hyomandibular, besa, terletak di atas tulang metapterygoid.
o) Tulang sphenotic, bagian kapsul telinga di atas hyomandibular di bawah tulang frontal, kecil.
p) Tulang epiotic, bgian kapsul telinga di posterior-dorsal sphenotic, kecil.
q) Tulang pterotic, bagian kapsul telinga di bawah epiotic di atas operculum.
r) Tulang symplectic, tulang kecil di ujung bawahhyomandibular.
s) Tulang-tulang tutup insang, terdiri dari: pre-operculum atau tutup insang anterior, di posterior tulang hyomandibular; operculum, besar dan pipih di posterior pre-operculum; sub-operculum; terletak di posterior operculum, lebih kecil dan interior-operculum terletak di bawah operculum dan pre-operculum.
2) Tulang belakang dan Tulang rusuk
Tulang punggung berkembang dari sclerotome yg terdapat di sekeliling notochorda dan batang saraf. Tiap-tiap pasang sclerotome berkembang menjadi 4 pasang rawan yang disebut arculia. Basidorsal (arculia yg terletak diatas notochorda dan yg didepan) akan berkembang menjadi cucuk neural dan basiventral (arculia yg terlatak di bawah notochorda dan yg di bawah) akan berkembang menjadi cucuk haemal.
Ø Berdasarkan pembentukannya, ada 2 macam tulang punggung :
a. Monospondyly : di bentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu somite dengan basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya. Jika berhasil akan membentuk centrum.
b. Diplospondyly : jika tahap di atas gagal maka dalam satu somite akan terbentuk 2 ruas tulang punggung. Misalnya pada ikan amia
Ø Tulang punggung di badan berbeda dengan di ekor. Tiap-tiap ruas di badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan. Pada ekor tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat 1 cucuk haemal dan diatas terdapat cucuk neural.
4. Rangka Appendicular
Yang termasuk dalam rangka appendicular pada ikan adalah tulang penyokong sirip berikut pelekatnya. Rangka appendicular sirip dorsal dan sirip anal ikan-ikan teleostei adalah tulang pterygyophore, yang terdiri dari pterygyphore proximal (axonost), terdapat diantara duri neural atau hemal; pterygyophore intermediate di sebelah luarnya; dan pterygyophore distal (baseost), terletak di paling luar yang berhubungan dengan jari-jari sirip.
Pada ikan Elasmobranchii, sirip dorsal dan sirip anal ditunjang oleh rangka rawan, yang terdiri dari rawan basalia, yang berdekatan dengan vertebra dan rawan radial di dekat jari sirip. Rangka appendicular sirip pectoral ikan elasmobranchii berupa rawan coraco-scapular yang kuat berbentuk huruf U, terdiri dari sepasang coracoid pada bagian ventral tempat melekat sirip pada ujungnya, scapular di bagian atas coracoid dan suprascapular pada bagian paling ujung. Pada ikan teleostei, rangka appendicular sirip pectoral terdiri dari rangka rawan, yaitu sepasang coracoid; scapular; dan radialia, yng berhubungan langsung dengan jari-jari sirip, dan dari rangka dermal yaitu cleitrum; supra-cleitrum di atasnya; dan post-cleitrum di bagian posterior
Sirip vetral ikan elasmobranchii ditunjang oleh tulang rawan pelvic; tulang basipterigium terdapat dibawahnya, tempat menempel sirip ventral; dan raawan bsal (axial) yang merupakan lanjutan dari basipterigium. Pada ikan elasmobranchii jantan dewasa, rawan basal (axial) tersebut dilengkapi dengn alat bantu kopulasi yang disebut Clasper. Pada ikan teleostei, sirip ventralmenempel pada tulang-tulang basipterygium, yang bagian anteriornya berhubungan dengan tulang cleithrum dari sirip pecyoral.